1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai[4] di Hari Pembalasan[5].
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]
6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

Minggu, 31 Januari 2010

LEUKIMIA

LEUKIMIA

1. Pengertian
Leukemia adalah jenis gangguan pada system hematopoietic yang fatal dan terkait dengan sum-sum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukosit prosedurnya. (Barbara, C Long.1996:703)
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001). Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. (keperawatan-gun. blogspot. com/2007/07/askep-leukimia.html)
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175).
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 )
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495).
Berdasarkan dari beberapa pengetian diatas maka penulis berpendapat bahwa leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

2. Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell Leukemia – Lhymphoma Virus/ HLTV).
b. Radiasi
c. Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol.
d.Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
d. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001 : hal. 177)
Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.
3. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai berikut :
a. Pilek tidak sembuh-sembuh
b. Pucat, lesu, mudah terstimulasi
c. Demam dan anorexia
d. Berat badan menurun
e. Ptechiae, memar tanpa sebab
f. Nyeri pada tulang dan persendian
g. Nyeri abdomen
h. Lumphedenopathy
i. Hepatosplenomegaly
j. Abnormal WBC
(Suriadi & Rita Yuliani, 2001 : hal. 177)
4. Patofisiologi
a. Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositipenia.
b. Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi.
c. Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yangt akan berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan.
d. Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri persendian.
(Suriadi, & Yuliani R, 2001: hal. 175)




PATHWAY












































A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan.
Budi Anna Keliat, 1994).
Pengkajian pada leukemia meliputi :
a. Riwayat penyakit
b. Kaji adanya tanda-tanda anemia :
1). Pucat
2). Kelemahan
3). Sesak
4). Nafas cepat
c. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia
1). Demam
2). Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
1). Ptechiae
2). Purpura
3). Perdarahan membran mukosa
e. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola :
1). Limfadenopati
2). Hepatomegali
3). Splenomegali
f. Kaji adanya pembesaran testis
g. Kaji adanya :
1). Hematuria
2). Hipertensi
3). Gagal ginjal
4). Inflamasi disekitar rektal
5). Nyeri
h. Kaji Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
a) Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur.
b) Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat
c) Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
d) Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat diagnosis.
e) Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan tulang.
f) Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik
g) Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.(Betz, Cecily L. 2002. hal : 301-302).
i. Penatalaksanaan Medis
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens kemoterapeutik untuk menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang 2 sampai 3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem saraf pusat dan organ vital lain.
Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia anak-anak adalah prednison (antiinflamasi), vinkristin (antineoplastik), asparaginase (menurunkan kadar asparagin (asam amino untuk pertumbuhan tumor), metotreksat (antimetabolit), merkaptopurin, sitarabin (menginduksi remisi pada pasien dengan leukemia granulositik akut), alopurinol, siklofosfamid (antitumor kuat), dan daunorubisin (menghambat pembelahan sel selama pengobatan leukemia akut). (Betz, Cecily L. 2002. : 302).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi infeksi b.d prosedur infasif
2. Nyeri akut b.d agen fisikal contoh sumsum tulang yangdikeramas dengan sel leukemik
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebihan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi infeksi b.d prosedur infasif
Intervensi dan rasional
a. Pantau suhu, observasi demam sehubungan dengan takikardi, hipotensi
Rasional : hipertermia lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi dan demam
b. Mencegah menggigil, tingkatkan cairan, berikan kompres
Rasional : membantu menurukan demam, yang menambah ketidakseimbangan cairan
c. Ubah posisi sesering mungkin, nafas dalam, batuk efektif
Rasional : mencegah statis secret pernafasan
d. Meningkatkanmasukan makanan tinggi protein dan cairan
Rasional : meningkatkan pembentukan antibody dan mencegah dehidrasi
2. Nyeri akut b.d agen fisikal contoh sumsum tulang yangdikeramas dengan sel leukemik
Intervensi dan rasional
a. Monitor TTV
Rasional : dapat membantu mengevaluasi pernyataan verbal dan keefektifan intervensi
b. Berikan lingkungan yang tenang
Rasional : meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping
c. Berikan posisi yang nyaman dan sokong sendi, ektremitas dengan bantal
Rasional : dapat menurunkan ketidaknyamanan tulang/sendi
d. Anjurkan takhnik-tekhnik distaksi rrelaksasi
Rasional : memudahkan relaksasi dan meningkatkan kemampuan koping


3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Intervensi dan rasional
a. Evaluasi laporan kelemahan
Rasional : efek leukemia/anemia dan kemoterapi
b. Berikan lingkungan tenang dan istirahat tanpa gangguan
Rasional : menghemat energy untuk aktivitas dan penyembuhan jaringan
c. Bantu aktivitas sesuai kebutuhan
Rasional : memaksimalkan energi untuk perawatan diri
d. Motivasi untuk makan, personal hygiene dan berikan antiemik sesuai indikasi
Rasional : dapat meningkatkan pemasukan dengan penurunan mual
e. Kolaborasi pemberian oksigen
Rasional : memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan seluler
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebihan
Intervensi dan rasional
a. Awasi intake output
Rasional : mengetahui lebih dini kehilangan cairan berlebihan
b. Timbang berat badan
Rasional : mengetahui peningkatan/penurunan berat badan
c. Awasi TTV
Rasional : perubahan dapat menunjukan efek hipovolemia
d. Evaluasi turgor kulit
Rasional : indicator langsung status cairan/hidrasi
e. Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai indikasi
Rasional : menurunkan dehidrasi

























DAFTAR PUSTAKA


Sunar Trenggana, Dr. Leukemia ; Penuntun bagi orang tua Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK UNHAS/SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Susan Martin Tucker, Mary M. Canabbio, Eleanor Yang Paquette, Majorie Fife Wells, 1998, Standar Perawatan Pasien, volume 4, EGC.
Abdoerrachman MH, dkk, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Buku I, penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Anna Budi Keliat, SKp, MSc., 1994, Proses Keperawatan, EGC.
Marilynn E. Doenges, Mary Prances Moorhouse, Alice C. Beissler, 1993, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC.
Rosa M Sacharin, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik, edisi 2, Jakarta
Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar