1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai[4] di Hari Pembalasan[5].
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]
6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

Minggu, 31 Januari 2010

HIPERTENSI

HIPERTENSI
1. Apa yang di maksud dengan Hipertensi?
Hipertensi / Penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah yang abnormal tinggi di dalam arteri ( di atas normal) yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic). Nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG. ).

2. Apa Penyebab Hipertensi ? Hipertensi ada 2 jenis yaitu :
1). Hipertensi primer yaitu suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang, obesitas, dan faktor lingkungan, serta beberapa faktor yang belum jelas diketahui penyebabnya. Mungkin karena faktor usia, kurang olahraga, stres psikologis, keturunan,dll. Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk dalam kategori ini.
2). Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan / sebagai akibat dari adanya penyakit lain, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, atau terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah, dll.
3. Apa gejala Hipertensi ?
Antara lain pusing, gelisah, mimisan / perdarahan darihidung secara tiba-tiba, wajah kemerahan dan kelelahan; nyeri atau pegal di daerah kepala bagian belakang, kelemahan pada otot, mual, muntah, sesak nafas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal, dll..
4. Bagaimana Gaya hidup yang dianjurkan untuk penderita hipertensi ?
1. Olahraga secara teratur. Sedikitnya 5 kali dalam seminggu. Dari 5 kali olahraga, setidaknya yang 3 kali berupa aerobik (sepeda, lari, jalan). Lama tiap kali berolah raga 30-60 menit.
2. Makan buah dan sayur paling sedikitnya 5 porsi dalam sehari.
3. Kurangi asupan garam, pengawet, dan MSG.
4. Kurangi berat badan.
5. Batasi asupan alkohol.
5. Bagaimana pengobatan untuk penderita hipertensi?
1. Medis
Berobatlah ke dokter : Biasanya dokter akan meresepkan obat kombinasi beberapa jenis obat, sesuai keadaan pasien, misalnya : :
- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine.
- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Golongan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah dengan memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Golongan obat yang biasa dipakai untuk mengontrol Hipertensi dengan memperlebar pembuluh darah, dll sesuai kondisi masing-masing pasien
2. Pengobatan tanpa obat : Diet rendah garam, kolesterol, dan lemak, yang bisa diringkas menjadi 4 cara :
1). Diet rendah garam. Diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), Diet menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan Diet Berat (kurang dari 1,25 gram per hari).
2). Diet rendah kolesterol dan lemak. Hindari pola makan siap saji yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber),.
3). Diet tinggi serat.
4). Diet rendah energi (bagi yang kegemukan)jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik secara teratur

EKG
1. Apa pengertian EKG ?
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
• Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung[1]
• EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada
• infark otot jantung akut [2]
• EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)[3]
• EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)[4]
• EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung[5]
• EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)[3]
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.[6]
2. Apa Kegunaan EKG?
• Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
• `Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel)
• Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
• Mengetahui adanya gangguan elektrolit
• þMengetahui adanya gangguan perikarditis
• MIMISAN
1. Apa yang dimaksud dengan mimisan ?
Bagian dalam hidung dilapisi oleh selaput lendir yang selalu basah.
Selaput lendir ini banyak mengandung jalinan pembuluh darah. Di bagian depan, jalinan pembuluh darah disebut sebagai pleksus Di bagian belakang juga ditemukan jalinan pembuluh darah. Bila pembuluh darah ini pecah, terlihat sebagai mimisan.

2. Bagaimana cara penangannya?
Sebagian besar mimisan dapat berhenti dengan pertolongan sederhana atau bahkan berhenti sendiri.
Pertolongan :

1. Duduk, agar hidung anak lebih tinggi dari jantung.
Pemasangan selama 10-15 menit seringkali sudah cukup. Semprotan hidung oxymetazoline 0.05% juga dapat membantu.
Bagaimana dengan daun sirih? Daun sirih merupakan adstringent, yang
berfungsi menciutkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong,
tetapi sterilitasnya kurang terjaga. Jangan-jangan mimisannya sembuh
tetapi jadi mengalami infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman.
2. Membungkuk ke depan sedikit, dan bernapas dari mulut.
3. Jangan tidur terlentang. Aliran darah ke hidung bertambah deras, dan darah dapat tertelan ke belakang.
4. Tekan hidung selama 5 menit. Yang ditekan adalah seluruh Bagian depan cuping hidung, tepat di atas lubang hidung.
5. Tangan yang lain dapat digunakan untuk memberi kompres dingin
menggunakan es pada tulang hidung, untuk memperlambat aliran darah ke hidung.
6. Bila setelah 5 menit masih berdarah, tekan lagi selama 10 menit.
7. Kalau masih tetap berdarah, bawalah anak ke ruang gawat darurat rumah sakit.
8. Bila sudah sering mengalami mimisan, dapat meminta campuran lidokain 4% untuk mengurangi nyeri dan epinefrin 1 : 10.000 untuk mempercepat darah berhenti.
3. Apa penyebab terjadinya mimisan ?
Penyebab :
1. Paling sering adalah benturan atau kebiasaan mengkorek-korek hidung.
2. Udara panas dan kering menyebabkan selaput lender hidung menjadi kering dan pecah.
3. Bila hidung tersumbat terus dan berbau busuk, mungkin disebabkan anak memasukkan suatu benda ke dalam hidungnya.
4. Sekat hidung yang bengkok, menyebabkan aliran udara kurang baik.
Akibatnya selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah.
5. Pilek dan alergi. Peradangan di rongga hidung dan membuang ingus terlalu keras dapat menyebabkan mimisan.
6. Mencium bahan kimia, misalnya asam sulfat, bensin, amonia.
7. Kadang-kadang mimisan adalah gejala penyakit darah,misalnya
kurang trombosit, kurang faktor pembekuan, leukemia, dan lain-lain.
Pada penyakit-penyakit tersebut, sering ada gejala lain misalnya
pucat, biru-biru di kulit, dan lain-lain.
8. Mimisan pada orang dewasa dapat disebabkan merokok, tekanan darah
tinggi, alkohol, atau makan obat yang mengencerkan darah.
9. Anak yang minum obat yang mengandung asetosal dan ibuprofen juga dapat mengalami mimisan karena darah menjadi kurang cepat membeku.
Bagaimna cara mencegah mimisan ?
1. Jangan mengkorek-korek hidung.
2. Jangan membuang ingus keras-keras.
3. Hindari asap rokok atau bahan kimia lain.
4. Gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu kering.
5. Gunakan tetes hidung NaCl atau air garam steril untuk membasahi hidung.
6. Oleskan vaselin atau pelembab ke bagian dalam hidung sebelum tidur, untuk mencegah kering.
7. Hindari benturan pada hidung.

PENGERTIAN
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
lebih. (Barbara Hearrison 1997)
ETIOLOGI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
 sakit kepala
 kelelahan
 mual
 muntah
 sesak nafas
 gelisah
 pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
o Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
o Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat.
o Stress Lingkungan.
o Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
b. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal..
PATOFISIOLOGI
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada
angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan
pada organ organ seperti jantung.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi :
 meningkatkan
tekanan darah > 140/90 mmHg
 sakit kepala
 epistaksis
 pusing/migrain
 rasa berat ditengkuk
 sukar tidur
 mata berkunang kunang
 lemah dan lelah
 muka pucat suhu tubuh rendah.

PEMERIKSAANPENUNJANG
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan
ada DM.
e. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
f. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang
P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
g. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
h. Poto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan Non Farmakologis
1. DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2. Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
 Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4. Tidak menimbulakn intoleransi.
5. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin

PENGKAJIAN
a. Aktivitas/ Istirahat.
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,
kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian
kapiler mungkin lambat/ bertunda.
c. Integritas Ego.
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,
tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola
bicara.
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal pada masa yang lalu.)
e. Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
f. Neurosensori
Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,
subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan
setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,
epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,
efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakit
kepala.
h. Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,
ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi
nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
i. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
j. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala: Faktor resiko keluarga: hipertensi, aterosporosis, penyakit
jantung, DM.
Faktor faktor etnik seperti: orang Afrika-amerika, Asia Tenggara,
penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat.
Rencana pemulangan : bantuan dengan pemantau diri TD/perubahan dalam
terapi obat.
DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepela berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler cerebral.
Kriteria Hasil :
Melaporkan nyeri / ketidak nyamanan tulang / terkontrol, mengungkapkan
metode yang memberikan pengurangan, mengikuti regiment farmakologi yang
diresepkan.

Intervensi
1. Pertahankan tirah baring selama fase akut. (Meminimalkan stimulasi /
meningkatkan relaksasi).
2. Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala,
misalnya : kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher serta teknik
relaksasi. (Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dengan
menghambat / memblok respon simpatik, efektif dalam menghilangkan sakit
kepala dan komplikasinya).
3. Hilangkan / minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan
sakit kepala : mengejan saat BAB, batuk panjang,dan membungkuk. (Aktivitas
yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya
peningkatkan tekanan vakuler serebral).
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan. (Meminimalkan penggunaan
oksigen dan aktivitas yang berlebihan yang memperberat kondisi klien).
5. Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1 jam setelah
makan. (menurunkan kerja miocard sehubungan dengan kerja pencernaan).
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik, anti ansietas,
diazepam dll. (Analgetik menurunkan nyeri dan menurunkan rangsangan saraf

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi in adekuat, keyakinan budaya, pola hidup monoton.
Kriteria Hasil :
klien dapat mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dengan kegemukan,
menunjukan perubahan pola makan, melakukan / memprogram olah raga yang
tepat secara individu.

Intervensi
1. Kaji emahaman klien tentang hubungan langsung antara hipertensi dengan
kegemukan. (Kegemukan adalah resiko tambahan pada darah tinggi, kerena
disproporsi antara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan
dengan masa tumbuh).
2. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan
lemak,garam dan gula sesuai indikasi. (Kesalahan kebiasaan makan menunjang
terjadinya aterosklerosis dan kegemukan yang merupakan predisposisi untuk
hipertensi dan komplikasinya, misalnya, stroke, penyakit ginjal, gagal
jantung, kelebihan masukan garam memperbanyak volume cairan intra vaskuler
dan dapat merusak ginjal yang lebih memperburuk hipertensi).
3. Tetapkan keinginan klien menurunkan berat badan. (motivasi untuk
penurunan berat badan adalah internal. Individu harus berkeinginan untuk
menurunkan berat badan, bila tidak maka program sama sekali tidak
berhasil).
4. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet. (mengidentivikasi
kekuatan / kelemahan dalam program diit terakhir. Membantu dalam
menentukan kebutuhan inividu untuk menyesuaikan / penyuluhan).
5. Tetapkan rencana penurunan BB yang realistic dengan klien, Misalnya :
penurunan berat badan 0,5 kg per minggu. (Penurunan masukan kalori
seseorang sebanyak 500 kalori per hari secara teori dapat menurunkan berat
badan 0,5 kg / minggu. Penurunan berat badan yang lambat mengindikasikan
kehilangan lemak melalui kerja otot dan umumnya dengan cara mengubah
kebiasaan makan).
6. Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan harian termasukkapan
dan dimana makan dilakukan dan lingkungan dan perasaan sekitar saat
makanan dimakan. (memberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang
dimakan dan kondisi emosi saat makan, membantu untuk memfokuskan perhatian
pada factor mana pasien telah / dapat mengontrol perubahan).
7. Intruksikan dan Bantu memilih makanan yang tepat , hindari makanan
dengan kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging dll)
dan kolesterol (daging berlemak, kuning telur, produk kalengan,jeroan).
(Menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol penting dalam
mencegah perkembangan aterogenesis).
8. Kolaborasi dengan ahli gizi sesuai indikasi. (Memberikan konseling dan
bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual).

EVALUASI
Resiko penurunan jantung tidak terjadi, intoleransi aktivitas dapat
teratasi, rasa sakit kepala berkurang bahkan hilang, klien dapat
mengontrol pemasukan / intake nutrisi, klien dapat menggunakan mekanisme
koping yang efektif dan tepat, klien paham mengenai kondisi penyakitnya.


http://www.ziddu.com/download/5675301/AskepHipertensi.pdf.html
http://download-askep.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-hipertensi-askep.html
http://solusiherbal.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar